Blog

Sejarah Kambing Guling: Jejak Kuliner yang Klasik dan Menggoda

Kambing guling, hidangan yang kini menjadi favorit di berbagai acara istimewa, memiliki sejarah panjang dan kaya akan tradisi kuliner yang mengagumkan. Dikenal dengan kelezatannya yang luar biasa, kambing guling bukan sekadar makanan, tetapi juga simbol perayaan dan kebersamaan di berbagai budaya di seluruh dunia.

Asal Usul Kambing Guling

Praktik memanggang daging hewan secara utuh, termasuk kambing, telah ada sejak zaman kuno. Kambing guling menjadi populer di berbagai kebudayaan di Asia, Eropa, dan Timur Tengah sebagai bagian dari upacara pernikahan, festival agama, dan perayaan keagamaan lainnya. Di banyak daerah, memasak kambing secara utuh dianggap sebagai tanda kemurahan hati dan kehormatan kepada tamu.

Tradisi di Berbagai Budaya

1. Asia

• India: Di India, terutama di wilayah Punjab, hidangan mirip kambing guling disebut “tandoori raan” dan disajikan pada acara-acara besar seperti pernikahan dan festival.
• Indonesia: Di Indonesia, kambing guling sering menjadi bagian dari hidangan dalam acara-acara adat, seperti upacara pernikahan, sunatan, atau acara adat lainnya.

2. Eropa

• Mediterranean: Di wilayah Mediterania, domba guling atau kambing guling telah menjadi tradisi kuliner selama ribuan tahun. Di Sardinia, Italia, misalnya, “porceddu” (domba guling) adalah hidangan yang sangat disukai pada acara-acara keluarga dan perayaan desa.

3. Timur Tengah

• Arab: Tradisi memasak kambing guling sangat populer di negara-negara Arab, terutama selama perayaan Idul Adha, ketika daging dari hewan yang dikorbankan dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan orang miskin.

Teknik Memasak Kambing Guling

Teknik memasak kambing guling bervariasi tergantung pada kebudayaan dan preferensi lokal. Secara umum, prosesnya melibatkan memasak kambing atau domba secara utuh di atas api terbuka atau dalam oven. Daging biasanya diasinkan atau dimarinasi terlebih dahulu dengan rempah-rempah dan bumbu lokal untuk menambah cita rasa.

Populeritas Global

Kambing guling telah menyebar ke seluruh dunia dan menjadi pilihan yang populer di restoran, pesta, dan acara-acara khusus di berbagai negara. Kelezatannya yang unik dan kemampuannya untuk menyatukan orang-orang dalam perayaan telah membuatnya tetap relevan dan dicintai hingga hari ini.

Kesimpulan

Sebagai simbol kegembiraan dan keramahan, kambing guling tidak hanya memuaskan selera tetapi juga menghidupkan kembali tradisi lama dalam berbagai budaya. Dari pasar-pasar terbuka di Asia hingga acara-acara mewah di Eropa, jejak kuliner klasik ini terus menginspirasi dan memikat generasi setelah generasi dengan cita rasanya yang mendalam dan cerita sejarah yang mengagumkan.